Orang mengatakan bangsa Indonesia kurang memiliki kesadaran sejarah, bahkan cenderung patologis, superit hal nya  yang terjadi pada sala satu bentuk permainan rakyat Indonesia yang telah ada sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu yaitu laying-layang.

Didorongrasa cinta akan layang-layang dan pemahaman akan pentingnya mempelajari sejarah juga dinamika perjalanan layang-layang di Indonesia khususnya dan juga di bagian dunia lainnya,  Endang  Ernawati berinisiatif mendirikan Museum layang-Layang Indonesia pada tanggal 21 Maret 2003 yang diresmikan bleh Menteri Pariwisata dan Kebudayaan yang saat itu di Jabat bleh Bapak I Gede Ardika.

​

Museum Layang-Layang Indonesia adalah tempat  bertemu nya dua kebudayaan, yaitu kebudayaan modern dan kebudayaan lama yang keduanya terpusat pada layang-layang sebagai budaya rakyat yang dapat dinikmati berbagai kalangan tanpa adanya  batasan-batasan  apapun  yang memisahkan strata sosial yang berkehendak main layang-layang.

​